ORANG BAHAGIA ADALAH ORANG YANG TERBEBAS DARI FITNAH ( COBAAN)


Kebahagiaan seseorang apabila orang tersebut terbebas dari macam - macam fitnah diantaranya fitnah dunia, fitnah wanita, fitnah jabatan dan fitnah agama yang akan tertimpa kepada setiap orang - orang mukallaf sehingga kita sebagai muslim harus bersikap hati - hati dalam menghadapi suatu masalah dengan solusi yang benar dengan Ilmu ( Al- Qur'an dan As- Sunnah ) sebagaimana Rasulullah Shollallahu alaihi wa sallam bersabda :

حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْحَسَنِ الْمِصِّيصِيُّ حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ قَالَ حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ جُبَيْرٍ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ الْمِقْدَادِ بْنِ الْأَسْوَدِ قَالَ

ايْمُ اللَّهِ لَقَدْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنِ إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنُ وَلَمَنْ ابْتُلِيَ فَصَبَرَ فَوَاهًا

Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim Ibnul Hasan Al Misshishi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] -maksudnya Hajjaj bin Muhammad- ia berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Mu'awiyah bin Shalih] bahwa ['Abdurrahman bin Jubair] menceritakan kepadanya dari [Bapaknya] dari [Al Miqdad Ibnul Aswad] ia berkata, "Demi Allah, aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang bahagia adalah orang yang terhindar dari fitnah, orang yang bahagia adalah orang yang terhindar dari fitnah, orang yang bahagia adalah orang yang terhindar dari fitnah dan orang yang tertimpa musibah lalu bersabar seraya mengucapkan, "Betapa baiknya cobaan ini!"

Dalam riwayat yang lain diterangkan

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ

كُنَّا مَعَ جَنَازَةٍ فِي بَقِيعِ الْغَرْقَدِ فَأَتَانَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَلَسَ وَجَلَسْنَا حَوْلَهُ وَمَعَهُ مِخْصَرَةٌ يَنْكُتُ بِهَا ثُمَّ رَفَعَ بَصَرَهُ فَقَالَ مَا مِنْكُمْ مِنْ نَفْسٍ مَنْفُوسَةٍ إِلَّا وَقَدْ كُتِبَ مَقْعَدُهَا مِنْ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ إِلَّا قَدْ كُتِبَتْ شَقِيَّةً أَوْ سَعِيدَةً فَقَالَ الْقَوْمُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا نَمْكُثُ عَلَى كِتَابِنَا وَنَدَعُ الْعَمَلَ فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ السَّعَادَةِ فَسَيَصِيرُ إِلَى السَّعَادَةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الشِّقْوَةِ فَسَيَصِيرُ إِلَى الشِّقْوَةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَلْ اعْمَلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ أَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الشِّقْوَةِ فَإِنَّهُ يُيَسَّرُ لِعَمَلِ الشِّقْوَةِ وَأَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ السَّعَادَةِ فَإِنَّهُ يُيَسَّرُ لِعَمَلِ السَّعَادَةِ ثُمَّ قَرَأَ

{ فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى إِلَى قَوْلِهِ فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى }

حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْبَكَّائِيُّ حَدَّثَنَا مَنْصُورٌ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنَّا مَعَ جَنَازَةٍ فِي بَقِيعِ الْغَرْقَدِ فَذَكَرَ مَعْنَاهُ

Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Za`idah] dari [Manshur] dari [Sa'd bin Ubaidah] dari [Abu Abdurrahman] dari [Ali] Radhiallah 'anhu berkata; "Kami menghadiri jenazah di Baqi' Al Gharqad, tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi kami. Beliau duduk dan mereka ikut duduk di sekelilingnya. Beliau saat itu membawa tongkat yang beliau gunakan untuk memukul. Beliau mengangkat pandangannya dan bersabda: "Tidak ada seorangpun dari kalian yang hidup kecuali telah ditetapkan tempatnya apakah dia di syurga atau di neraka, apakah dia sengsara atau bahagia." Mereka bertanya; "Wahai Rasulullah, alangkah sebaiknya kita menetapi ketentuan tersebut dan tidak perlu beramal. Karena sudah ditetapkan bahwa jika dia termasuk orang yang bahagia maka akan berjalan ke arah sana. Jika dia termasuk orang yang celaka niscaya dia akan menuju ke arah sana." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tidak begitu, beramallah! Semuanya akan dimudahkan. Jika dia termasuk orang yang celaka maka dia akan dimudahkan dalam melakukan amalan orang yang akan celaka. Jika dia termasuk orang yang bahagia maka dia akan dimudahkan dalam melakukan amalan orang yang akan bahagia." Kemudian beliau membaca; (Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa.) Sampai pada firmanNya: (Maka kelak kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.) Telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Abdullah Al Bakka`i] telah menceritakan kepada kami [Manshur] dari [Sa'id bin 'Ubaidah] dari [Abu Abdurrahman] dari [Ali Radhiallah 'anhu] berkata; "Kami menghadiri jenazah di Baqi' Al Gharqad..."kemudian menyebutkan hadits secara makna.



حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ سَمِعْتُ الْأَعْمَشَ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ

ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَا وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدَّجَّالِ

Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir] telah bercerita kepada kami [ayahku] berkata; Aku mendengar [Al A'masy] dari [Abu Wa`il] dari [Hudzaifah bin Al Yaman] berkata; Dajjal disebut-sebut didekat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam lalu beliau bersabda: "Sungguh fitnah sebagian dari kalian lebih aku takutkan dari fitnahnya Dajjal dan tidaklah seseorang selamat dari fitnah sebelumnya melainkan pasti selamat dari fitnah setelahnya dan tidaklah fitnah kecil atau pun besar dibuat sejak dunia ada melainkan untuk fitnahnya Dajjal."

maka Rasulullah Shollallahu alaihi wa sallam mengajarkan kita berdo'a untuk terhindar dari fitnah



حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا سَلَّامُ بْنُ أَبِي مُطِيعٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ خَالَتِهِ

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَتَعَوَّذُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْغِنَى وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْفَقْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Salam bin Abu Muthi'] dari [Hisyam] dari [Ayahnya] dari [Bibinya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa meminta perlindungan dengan (membaca): "ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MIN FITNATIN NAAR WAMIN 'ADZAABIN NAAR WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL QABRI WA A'UUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL GHANIY WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL FAQRI WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAL (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah neraka dan siksa neraka, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kubur dan siksa kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kekayaan dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kefakiran dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Dajjal)."

Makna Fitnah

Berkata Abul Husain Ahmad bin Faris Rohimahulloh :” Huruf fa, ta, dan nun adalah asal yang shohih yang menunjukkan arti ujian dan cobaan.” ( Mu’jam Maqoyis Lughoh: 4/472. )



كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ (35)



Artinya : Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. ( QS. al-Anbiya’ : 35 )



وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّى يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ فَإِنْ قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ كَذَلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ (191)



Artinya : dan fitnah[117] itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. .( QS. al-Baqoroh : 191 )



Berkata al-Hafidz Ibnu Katsir Rohimahulloh :” Yaitu kami menguji kalian, kadang dengan musibah-musibah dan terkadang dengan nikmat-nikmat, agar kami bisa melihat manakah yang bersyukur dan manakah yang kufur, manakah yang bersabar dan manakah yang berputus asa.” Berkata juga Ali Bin Abi Tholib dari Ibnu Abbas Rodhiallohuanhum :” Kami akan menguji kalian dengan memberikan cobaan kepada kalian berupa keburukan dan kebaikan sebagai fitnah, kesempitan dan kelapangan, kesehatan dan kesakitan, kekayaan dan kemiskinan, yang halal dan yang harom, ketaatan dan kemaksiatan, petunhuk dan kesesatan.” ( Tafsir Ibnu Katsir . 3/218 )



Berkata Syaikh Muhammad Amin asy-Syinqithi Rohimahulloh :” Istiqro’ ( penelitian ) al-Qur’an menunjukkan bahwa kata fitnah dalam al-qur’an jika dipakai atas empat makna, yaitu membakar api, cobaan, ujian, hasil jelek dari cobaan serta hujjjah.” ( Adhwa’ul Bayan. 6/254-255 )



Berkata al-Azhari Rohimahulloh :” Fitnah asal dari perkataan mu “ jika emas dan perak tersebut engkau leburkan dengan api supaya nampak mana yang baik ( murni ) dan mana yang jelek ( campuran ). “ ( Lisanul Arob. 13/317 )



PERINTAH MENJAUHI FITNAH



وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (25)



Artinya : Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. ( QS. al-Anfal: 25 )



Dari Adi bin Umairoh Rodhiallohuanhu beliau berkata:” aku mendengar Rosululloh Shollallohu alaihi wasallam bersabda :” sesungguhnya Alloh tidak akan menyiksa secara umum dengan suatu maksiyat khusus, sampai mereka melihat suatu kemunkaran kemudian mereka mampu untuk mengingkarinya , apabila mereka mampu tapi tidak menolak kemunkaran tersebut maka Alloh akan menyiksa secara menyeluruh baik khusus maupun yang umum.” ( HR. Ahmad : 4/192. dengan sanad yang shohih )



Rosululloh Shollallohu alaihi wasallam bersabda :” Akan terjdi fitnah dimana orang yang duduk lebih baik dari yang berdiri, dan orang yang berdiri lebih baik dari yang berjalan, dan yang berjalan lebih baik dari yang berlari ( terkena fitnah ),orang yang mendekatinya akan dibinasakan, barang siapa yang mendapatkan tempat berlindung dari fitnah, hendaknya dia berlindung.” ( HR. Muslim : 4/2211 )



Berkata Ibnu Mas’ud Rodhiallohuanhu :” Tidaklah salah satu diantara kalian pasti terkena fitnah, maka dari itu berlindunglah kalian kepada Alloh tentang fitnah tersebut dari kesesatannya. ( HR. Ibnu Jarir. Dishohihkan oleh al-Hafidz Ibnu Katsir dalam tafsirnya . 4/38 )



Rosululloh Shollallohu alaihi wasallam bersabda :” Segeralah kalian beramal dalam menghadapi fitnah-fitnah seperti potongan malam yang gelap, seseorang pada waktu pagi dia mu’min ketika sore dia menjadi kafir, di waktu sore dia mu’min pada pagi hari dia menjadi kafir, dia menukar agamanya dengan kesenangan dunia.” (( HR. Muslim : 4/2211 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kewajiban Mengamalkan Sunnah

Translate

>