TEORI DARWIN HARUS DIELEMINASI PADA PENDIDIKAN ANAK MUSLIM

 
 Oleh Ali Wafa Abu Sulthon



 

Charles Robert Darwin (lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris, 12 Desember 1809 – meninggal di Downe, Kent, Inggris, 19 April1882 pada umur 72 tahun) adalah seorang naturalis Inggris yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya. Teori ini kini dianggap sebagai komponen integral dari biologi (ilmu hayat).
Bukunya On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life(biasanya disingkat menjadi The Origin of Species) (1859) merupakan karyanya yang paling terkenal sampai sekarang. Buku ini menjelaskan evolusi melalui garis keturunan yang sama sebagai penjelasan ilmiah yang dominan mengenai keanekaragaman di dalam alam. Darwin diangkat menjadi Fellow of the Royal Society, melanjutkan penelitiannya, dan menulis serangkaian buku tentang tanaman dan binatang, termasuk manusia, dan yang menonjol adalah The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex dan The Expression of the Emotions in Man and Animals. Bukunya yang terakhir adalah tentang cacing tanah.
Teori Darwin yang menyatakan bahwa semua makhluk hidup bersaing di alam ini melalui seleksi alam, membuat semua manusia terutama ras-ras tertentu merasa terancam. Sejak teori ini dihembuskan, sejak itu pula secara signifikan manusia semakin berlomba untuk dapat bertahan dengan berbagai cara, terutama melalui peperangan.
Keadaan dunia yang kacau seperti sekarang hanya karena untuk bertahan hidup membuat segala kekacauan bersumber dari teori ini. Mereka beranggapan bahwa suatu ras harus mendominasi agar dapat bertahan hidup.
Padahal yang benar adalah justru yang dominan atau mayoritas harus memelihara dan menjaga yang minoritas. Jadi yang minoritas tak perlu khawatir punah, sedangkan yang dominan tak perlu mengintimidasi dan memusnahkan yang minoritas. Itulah manusia, makhluk yang diberi akal agar saling menjaga, bukan berperang atau saling berlomba memusnahkan!
Tidak hanya itu, secara perekonomian, ideologi, sosial dan politik mereka juga saling mengalahkan dan berusaha untuk bertahan dengan berbagai cara. Teori yang menjerumuskan manusia agar berfikir untuk bertahan ini, membuat para ilmuwan mengkategorikan sebagai “teori paling berbahaya sepanjang masa!”.
Di saat gema buku Darwin tengah berkumandang, seorang ahli botani Austria bernamaGregor Mendel menemukan hukum penurunan sifat pada tahun 1865. Meskipun tidak banyak dikenal orang hingga akhir abad ke-19, penemuan Mendel mendapat perhatian besar di awal tahun 1900-an. Inilah awal kelahiran ilmu genetika. Beberapa waktu kemudian, struktur gen dan kromosom ditemukan. Pada tahun 1950-an, penemuan struktur molekul DNA yang berisi informasi genetis menghempaskan teori evolusi ke dalam krisis. Alasannya adalah kerumitan luar biasa dari kehidupan dan ketidakabsahan mekanisme evolusi yang diajukan Darwin.
Perkembangan ini seharusnya membuat teori Darwin terbuang dalam keranjang sampah sejarah. Namun ini tidak terjadi, karena ada kelompok-kelompok tertentu yang bersikeras merevisi, memperbarui dan mengangkat kembali teori ini pada kedudukan ilmiah. Kita dapat memahami maksud upaya-upaya tersebut hanya jika menyadari bahwa di belakang teori ini terdapat tujuan ideologis, bukan sekadar kepentingan ilmiah.
USAHA PUTUS ASA NEO-DARWINISME
Teori Darwin jatuh terpuruk dalam krisis karena hukum-hukum genetika yang ditemukan pada perempat pertama abad ke-20. Meskipun demikian, sekelompok ilmuwan yang bertekad bulat tetap setia kepada Darwin berusaha mencari jalan keluar. Mereka berkumpul dalam sebuah pertemuan yang diadakan oleh Geological Society of America pada tahun 1941. Ahli genetika seperti G. Ledyard Stebbins dan Theodosius Dobzhansky, ahli zoologi seperti Ernst Mayr dan Julian Huxley, ahli paleontologi seperti George Gaylord Simpson dan Glenn L. Jepsen, dan ahli genetika matematis seperti Ronald Fisher dan Sewall Right, setelah pembicaraan panjang akhirnya menyetujui cara-cara untuk "menambal sulam" Darwinisme.
Kader-kader ini berfokus kepada pertanyaan tentang asal usul variasi menguntungkan yang diasumsikan menjadi penyebab makhluk hidup berevolusi -sebuah masalah yang tidak mampu dijelaskan oleh Darwin sendiri dan dielakkan dengan bergantung pada teori Lamarck. Gagasan mereka kali ini adalah "mutasi acak" (random mutations).Mereka menamakan teori baru ini "Teori Evolusi Sintetis Modern" (The Modern Synthetic Evolution Theory), yang dirumuskan dengan menambahkan konsep mutasi pada teori seleksi alam Darwin. Dalam waktu singkat, teori ini dikenal sebagai "neo-Darwinisme" dan mereka yang mengemukakannya disebut "neo-Darwinis".
Beberapa dekade berikutnya menjadi era perjuangan berat untuk membuktikan kebenaran neo-Darwinisme. Telah diketahui bahwa mutasi - atau "kecelakaan" - yang terjadi pada gen-gen makhluk hidup selalu membahayakan. Neo-Darwinis berupaya memberikan contoh "mutasi yang menguntungkan" dengan melakukan ribuan eksperimen mutasi. Akan tetapi semua upaya mereka berakhir dengan kegagalan total.
Mereka juga berupaya membuktikan bahwa makhluk hidup pertama muncul secara kebetulan di bawah kondisi-kondisi bumi primitif, seperti yang diasumsikan teori tersebut. Akan tetapi eksperimen-eksperimen ini pun menemui kegagalan. Setiap eksperimen yang bertujuan membuktikan bahwa kehidupan dapat dimunculkan secara kebetulan telah gagal. Perhitungan probabilitas membuktikan bahwa tidak ada satu pun protein, yang merupakan molekul penyusun kehidupan, dapat muncul secara kebetulan. Begitu pula sel, yang menurut anggapan evolusionis muncul secara kebetulan pada kondisi bumi primitif dan tidak terkendali, tidak dapat disintesis oleh laboratorium-laboratorium abad ke-20 yang tercanggih sekalipun.
Teori neo-Darwinis telah ditumbangkan pula oleh catatan fosil. Tidak pernah ditemukan di belahan dunia mana pun "bentuk-bentuk transisi" yang diasumsikan teori neo-Darwinis sebagai bukti evolusi bertahap pada makhluk hidup dari spesies primitif ke spesies lebih maju. Begitu pula perbandingan anatomi menunjukkan bahwa spesies yang diduga telah berevolusi dari spesies lain ternyata memiliki ciri-ciri anatomi yang sangat berbeda, sehingga mereka tidak mungkin menjadi nenek moyang dan keturunannya.
Neo-Darwinisme memang tidak pernah menjadi teori ilmiah, tapi merupakan sebuah dogma ideologis kalau tidak bisa disebut sebagai semacam "agama". Oleh karena itu, pendukung teori evolusi masih saja mempertahankannya meskipun bukti-bukti berbicara lain. Tetapi ada satu hal yang mereka sendiri tidak sependapat, yaitu model evolusi mana yang "benar" dari sekian banyak model yang diajukan. Salah satu hal terpenting dari model-model tersebut adalah sebuah skenario fantastis yang disebut "punctuated equilibrium".
Sang penemu mikroskop asal Belanda, Antony van Leeuwenhoek (1632 – 1723) yang hidup sebelum Darwin, termasuk penganut penciptaan. Penemuan mikroskopnya menjadikan lelaki kelahiran Delft ini yang pertama mengamati mikroorganisme bersel satu seperti bakteri. Yang penting dari penemuan ini adalah bantahan telak terhadap keyakinan tidak ilmiah tentang spontaneous generation yang diyakini luas di zamannya dan kemudian dihidupkan kembali oleh teori evolusi Darwin, yakni gagasan bahwa makhluk hidup dapat muncul menjadi ada dengan sendirinya secara kebetulan dari benda-benda tak hidup. Antony mengamati daur hidup lengkap dari semut, kutu, kerang, belut dan beragam serangga, yang membuktikan bahwa makhluk hidup memiliki induk.

Di masa kini, di barisan terdepan para ilmuwan Belanda yang meragukan teori evolusi terdapat nama seperti Profesor dr. Cees Dekker. Selain sebagai pakar fisika eksperimental, Cees Dekker juga adalah profesor biofisika molekuler di Universitas Delft.

Penelitiannya mencakup berbagai bidang yang saling terkait, yakni nanoteknologi, biologi dan fisika. Kelompok penelitinya sangatlah terkenal dan merupakan yang terdepan di tingkat internasional dalam bidang carbon nanotubes (tabung karbon berukuran nanometer).

Ia juga mengkhususkan pengkajian di bidang teknologi nano molekuler pada sel hidup. Selain sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Belanda, bapak tiga anak ini adalah penerima lebih dari 15 penghargaan ilmiah, termasuk Agilent Europhysics Prize 2002 dan Spinoza premium 2003, serta penghargaan internasional bergengsi lainnya. Lebih dari 150 karya ilmiahnya telah diterbitkan di jurnal internasional, tiga di antaranya telah dijadikan rujukan oleh lebih dari 1000 karya ilmiah lain.
Kebatilan Teori Darwin
Charles Robert Darwin (lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris, 12 Desember 1809 – meninggal di Downe, Kent, Inggris, 19 April1882 pada umur 72 tahun) adalah seorang naturalis Inggris yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya. Teori ini kini dianggap sebagai komponen integral dari biologi (ilmu hayat).
Bukunya On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life(biasanya disingkat menjadi The Origin of Species) (1859) merupakan karyanya yang paling terkenal sampai sekarang. Buku ini menjelaskan evolusi melalui garis keturunan yang sama sebagai penjelasan ilmiah yang dominan mengenai keanekaragaman di dalam alam. Darwin diangkat menjadi Fellow of the Royal Society, melanjutkan penelitiannya, dan menulis serangkaian buku tentang tanaman dan binatang, termasuk manusia, dan yang menonjol adalah The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex dan The Expression of the Emotions in Man and Animals. Bukunya yang terakhir adalah tentang cacing tanah.
Teori Darwin yang menyatakan bahwa semua makhluk hidup bersaing di alam ini melalui seleksi alam, membuat semua manusia terutama ras-ras tertentu merasa terancam. Sejak teori ini dihembuskan, sejak itu pula secara signifikan manusia semakin berlomba untuk dapat bertahan dengan berbagai cara, terutama melalui peperangan.
Keadaan dunia yang kacau seperti sekarang hanya karena untuk bertahan hidup membuat segala kekacauan bersumber dari teori ini. Mereka beranggapan bahwa suatu ras harus mendominasi agar dapat bertahan hidup.
Padahal yang benar adalah justru yang dominan atau mayoritas harus memelihara dan menjaga yang minoritas. Jadi yang minoritas tak perlu khawatir punah, sedangkan yang dominan tak perlu mengintimidasi dan memusnahkan yang minoritas. Itulah manusia, makhluk yang diberi akal agar saling menjaga, bukan berperang atau saling berlomba memusnahkan!
Tidak hanya itu, secara perekonomian, ideologi, sosial dan politik mereka juga saling mengalahkan dan berusaha untuk bertahan dengan berbagai cara. Teori yang menjerumuskan manusia agar berfikir untuk bertahan ini, membuat para ilmuwan mengkategorikan sebagai “teori paling berbahaya sepanjang masa!”.
Manusia Modern Sudah Ada Sejak Jutaan Tahun Lalu
Bukti manusia modern ada sejak 430,000 tahun lalu sebagai titik tolak manusia awal melalui desain canggih yang ditemukan diwilayah utara, Jerman. Pendukung teori Darwin menyatakan bahwa Homo Sapiens modern hidup sejak 50 ribu tahun yang lalu. Sementara peneliti modern menyatakan bahwa nenek moyang manusia sudah hidup sekitar 100 ribu tahun, bahkan sekarang banyak peneliti yang sepakat bahwa manusia mulai berkembang sejak 275 ribu tahun lalu.
Peralatan batu yang ditemukan di Hueytalco-Meksiko berusia 250 tahun, jauh sebelum manusia bermigrasi ke Amerika. Tengkorak manusia ditemukan diwilayah Buenos Aires, Argentina yang berusia 1 juta tahun, dan patung manusia berukuran kecil ditemukan di Nampa-Idaho dalam lapisan bebatuan berusia 2 juta tahun.
Bukti ini jelas menyatakan bahwa ras manusia sudah ada dan hidup berdampingan dengan manusia kera sebagai ras primitif.
Bukti semakin bertambah, fosil-fosial yang ditemukan berusia terkadang lebih tua dari pernyataan evolusi manusia. Kemungkinan manusia modern sudah ada sejak 2,5, atau bahkan 10 juta tahun yang lalu, dimana teori Darwin menyatakan manusia kera hidup ditahun-tahun tersebut.
=============================
Sebagian manusia ada yang meyakini bahwa asal penciptaan manusia berasal dari kera. Jadi, menurut teori ini, manusia awalnya berbentuk kera. Lalu mengalami perkembangan dan evolusi yang mengubah struktur dan bentuk tubuh mereka lebih sempurna; cara berpikir juga berkembang, dan perlahan-lahan berubah bentuk dari monyet jadi manusia sempurna. Inilah “teori evolusi” batil yang pernah dicetuskan oleh Darwin. Teori ini didasari oleh sangkaan dan perkiraan-perkiraan batil yang tidak dibangun di atas dalil dari wahyu.
Para ulama’ telah memberikan pengingkaran atas teori Darwin ini, karena menyelisihi nash-nash Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijma’ para salaf. Oleh karenanya, Syaikh bin Baaz dan ulama’ sejawatnya yang tergabung dalam Al-Lajnah Ad-Da’imah li Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta’ memberikan jawaban terhadap pertanyaan seputar teori Darwin dengan menyatakan dengan tegas,
“Pendapat ini tak benar!! Dalil yang membuktikan hal itu (yakni, kebatilan teori Darwin), Allah -Ta’ala- telah menjelaskan dalam Al-Qur’an tentang periode penciptaan Adam seraya berfirman,
“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah.” (QS. Ali Imraan: 59)
Kemudian tanah ini dibasahi sehingga menjadi tanah liat yang melengket pada tangan. Allah -Ta’ala- berfirman,
“Dan Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.” (QS. Al-Mu’minun: 12)
Allah -Ta’ala- berfirman,
“Sesungguhnya kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.” (QS. Ash-Shaaffat: 11)
Kemudian menjadi lumpur hitam yang diberi bentuk. Allah -Ta’ala- berfirman,
“Dan sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” (QS. Al-Hijr: 26)
Kemudian setelah menjadi kering, maka ia menjadi tanah kering seperti tembikar. Allah -Ta’ala- berfirman,
“Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar.” (QS. Ar-Rahman: 14)
Allah membentuknya sesuai bentuk yang dikehendaki oleh Allah, dan meniupkan ruh padanya dari ruh-ruh (ciptaan)-Nya. Allah -Ta’ala-’ berfirman,
 
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Lalu apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” (QS.Al-Hijr : 28-29)
Inilah periode-periode yang dilalui penciptaan Adam menurut Al-Qur’an. Adapun periode-periode yang dilalui oleh penciptaan anak-cucu Adam, maka Allah -Ta’ala- berfirman,
“Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS. Al-Mu’minun: 12-14)
Adapun istri Adam (yakni, Hawwa’), maka Allah -Ta’ala- pun menjelaskan bahwa Dia menciptakannya dari Adam seraya berfirman,
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisaa’:1)[Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Da'imah li Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta' (1/68-70), cet. Dar Balansiyah, 1421 H]

 

Selengkapnya...

LEMAH LEMBUT SESUAI TUNTUNAN AL QUR'AN DAN SUNNAH







Oleh Ali wafa Abu Sulthon





Allah Ta’ala berfirman :
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
“Maka dengan sebab rahmat dari Allah, engkau bersikap lemah lembut kepada mereka. Seandainya engkau bersikap kasar dan keras hati niscaya mereka akan menjauh darimu…” (Al Imran :159)

Juga firman-Nya:
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
“Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” (At-Taubah:128).
Ayat di atas menunjukkan tentang Akhlaq dan Adab yang mulia yang tercermin dari Rasulullah Shollallahu alaihi wassallam sebagai Tauladan bagi kita semua untuk senantiasa berlemah lembut dalam semua perkara tentunya harus sesuai dengan  yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah Shollallahu alaihi wassallam , inilah beberapa contoh dalam berlemah lembut dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
1.    Lembut terhadap istri/keluarga
Sangat banyak hadits yang menceritakan betapa Rasul Shollallahu alaihi wassallam sangat lemah lembut terhadap istri-istri nya. Rasul Shollallahu alaihi wassallam tidak pernah melotot, menaikkan nada suara dan marah kepada istri nya. Beliau biasa memanggil istri-istrinya,  dengan panggilan kesukaan dan panggilan yang indah. Seperti ya Humaira untuk memanggil Aisyah. Rasul Shollallahu alaihi wassallam juga adalah orang yang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit. Banyak teladan Rasul  Shollallahu alaihi wassallam yang bisa menjadi inspirasi kita dalam bersikap lemah lembut terhadap istri
2.    Lembut terhadap pembantu
Anas bin Malik adalah salah satu sahabat yang membantu mengurus kebutuhan rumah tangga Rasul Shollallahu alaihi wassallam. Selama 10 tahun bekerja kepada Rasul,  ia tidak pernah mendapati Rasulullah Shollallahu alaihi wassallam mengumpat, atau menyalah-nyalahkan pekerjaan yang telah ia lakukan.

3.    Lembut terhadap anak-anak
Rasulullah Shollallahu alaihi wassallam pernah mencium Al-Hasan bin Ali, sementara Al-Aqra’ bin Habis At-Tamimi sedang duduk di sisi beliau. Maka Al-Aqra’ berkata, ‘Aku memiliki 10 anak, namun tidak ada satu pun dari mereka yang kucium.’ Kemudian Rasulullah memandangnya, lalu bersabda, ‘Siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi.’ (HR. Bukhari Muslim).
4.    Lembut terhadap orang jahil/belum paham islam
Ada seseorang yang berbicara di dalam shalatnya. Dia mengira, bahwa ketika sedang mengerjakan shalat diperbolehkan berbicara. Karena orang ini jahil (tidak mengetahui hukumnya) dan mukhthi’ (keliru), maka shalatnya tidak batal. Dia telah melakukan sebuah kesalahan, namun tanpa maksud yang disengaja. Secara khusus, terdapat dalil yang menunjukkan perbuatan seperti ini. Yaitu hadits Mu’awiyah bin al Hakam as Sulami Radhiyallahu ‘anhu , yang cukup panjang, tentang diharamkannya berbicara ketika seseorang sedang shalat.
Kisah ringkasnya, tatkala Mu’awiyah bin al Hakam as Sulami Radhiyallahu ‘anhu shalat berjama’ah bersama Rasulullah Shollallahu alaihi wassallam, ia mendengar orang bersin. Dan orang yang bersin itu berkata “alhamdulillah,” sehingga ia pun berkata (menjawab) “yarhamukallah”. Akhirnya, orang-orang di sekitarnya memandang kepadanya. Dia pun berteriak. Lalu orang-orang di sekitarnya memukul-mukul paha mereka sebagai isyarat agar ia diam. Maka Mu’awiyah bin al Hakam as Sulami Radhiyallahu ‘anhu pun terdiam. Begitu shalat usai, manusia yang paling berakhlak mulia (yaitu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ) memanggilnya. Akhirnya, Mu’awiyah bercerita tentang akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengajarkan dan membimbingnya: Aku belum pernah melihat seorang pendidikpun sebelumnya maupun setelahnya yang lebih baik darinya. Demi Allah, ia tidak membentakku, tidak memukulku, dan tidak mencaciku.
5.    Lembut terhadap orang yang meminta-minta
Suatu ketika ada seorang pengemis dari kalangan Anshar datang meminta-minta kepada Rasulullah Shollallahu alaihi wassallam. Lalu beliau bertanya kepada pengemis tersebut, “Apakah kamu mempunyai sesuatu di rumahmu?”
Pengemis itu menjawab, “Tentu, saya mempunyai pakaian yang biasa dipakai sehari-hari dan sebuah cangkir.” Rasul Shollallahu alaihi wassallam lalu berkata, “Ambil dan serahkan ke saya!”
Pengemis itupun pulang mengambil satu-satunya cangkir miliknya dan kembali lagi pada Rasulullah Shollallahu alaihi wassallam. Rasulullah Shollallahu alaihi wassallam kemudian menawarkan cangkir itu kepada para sahabat, “Adakah di antara kalian yang ingin membeli ini?” Seorang sahabat menyahut, “Saya beli dengan satu dirham.”
Rasulullah Shollallahu alaihi wassallam menawarkannya kembali, “Adakah di antara kalian yang ingin membayar lebih?” Lalu ada seorang sahabat yang sanggup membelinya dengan harga dua dirham.
Rasulullah Shollallahu alaihi wassallam memberikan dua dirham itu kepada si pengemis lalu menyuruhnya menggunakan uang itu untuk membeli makanan untuk keluarganya dan sisa uangnya digunakan untuk membeli kapak. Rasullulah Shollallahu alaihi wassallam berkata, “Carilah kayu sebanyak mungkin dan juallah, selama dua minggu ini aku tidak ingin melihatmu.” Sambil melepas kepergiannya Rasulullah Shollallahu alaihi wassallam pun memberinya uang untuk ongkos.
Dua minggu kemudian pengemis itu datang kembali menghadap Rasulullah Shollallahu alaihi wassallam sambil membawa uang sepuluh dirham hasil dari penjualan kayu. Kemudian Rasulullah Shollallahu alaihi wassallam menyuruhnya untuk membeli pakaian dan makanan untuk keluarganya seraya bersada, “Hal ini lebih baik bagi kamu, karena meminta-meminta hanya akan membuat noda di wajahmu di akhirat nanti. Tidak layak bagi seseorang meminta-minta kecuali dalam tiga hal, fakir miskin yang benar-benar tidak mempunyai sesuatu, utang yang tidak bisa terbayar, dan penyakit yang membuat sesorang tidak bisa berusaha.“
6.    Lembut ketika amar ma’ruf nahi munkar
Dikisahkan dalam sebuah hadits bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang duduk-duduk bersama para shahabat radhiyallahu ‘anhum di dalam masjid. Tiba-tiba muncul seorang ‘Arab badui (kampung) masuk ke dalam masjid, kemudian kencing di dalamnya. Maka, dengan serta merta, bangkitlah para shahabat yang ada di dalam masjid, menghampirinya seraya menghardiknya dengan ucapan yang keras. Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mereka untuk menghardiknya dan memerintahkan untuk membiarkannya sampai orang tersebut menyelesaikan hajatnya. Kemudian setelah selesai, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta untuk diambilkan setimba air untuk dituangkan pada air kencing tersebut. (HR. Al Bukhari)
Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil ‘Arab badui tersebut dalam keadaan tidak marah ataupun mencela. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menasehatinya dengan lemah lembut:
“Sesungguhnya masjid ini tidak pantas untuk membuang benda najis (seperti kencing, pen) atau kotor. Hanya saja masjid itu dibangun sebagai tempat untuk dzikir kepada Allah, shalat, dan membaca Al Qur’an.” (HR. Muslim)
Melihat sikap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang demikian lembut dan halusnya dalam menasehati, timbullah rasa cinta dan simpati ‘Arab badui tersebut kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka ia pun berdoa: “Ya Allah, rahmatilah aku dan Muhammad, dan janganlah Engkau merahmati seorangpun bersama kami berdua.” Mendengar doa tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa dan berkata kepadanya:
“Kamu telah mempersempit sesuatu yang luas (rahmat Allah).” (HR. Al Bukhari dan yang lainnya)
7.    Lembut terhadap orang kafir yang memusuhi kita
Kisah Nabi ketika berdakwah ke Bani thaif, lalu beliau dicaci maki, dihina dan dilempari batu hingga kaki beliau berdarah-darah.  Akhirnya beliau menjauh dari thaif dan berdoa
” Wahai Tuhanku, kepada Engkau aku adukan kelemahan tenagaku dan kekurangan daya-upayaku pada pandangan manusia. Wahai Tuhan yang Maha Rahim kepada sesiapa Engkau menyerahkan daku?Kepada musuh yang akan menerkamkan aku ataukah kepada keluarga yang engkau berikan kepadanya urusanku, tidak ada keberatan bagiku asal aku tetap dalam keredzaanMu. Dalam pada itu afiatMu lebih luas bagiku. Aku berlindung dengan cahaya mukaMu yang mulia yang menyinari segala langit dan menerangi segala yang gelap dan atasnyalah teratur segala urusan dunia dan akirat, dari Engkau menimpakan atas diriku kemarahanMu atau dari Engkau turun atasku azabMu kepada Engkaulah aku adukan hal ku sehingga Engkau redza. Tidak ada daya dan upaya melainkan dengan Engkau”
Demikianlah doa Baginda Rasulullahu Shollallahu alaihi wassallam yang penuh dengan kepasrahan dan keikhlasan kepada Allah Azza wajalla. Mendengar doa NabiNya ini, Allah azza wa jalla menurunkan Jibril alaihi salam yang langsung turun berhadapan dengan Rasulullah dan mengucapkan salam seraya berkata:” Allah Azza wajalla.. mengetahui apa yang telah berlaku diantara kamu dan orang-orang ini. Allah Azza wajalla. telah menyediakan malaikat digunung-gunung disini khusus untuk menjalankan segala perintah kamu.”
Sambil berkata demikian Jibrail menghadapkan malaikat penjaga gunung-gunung  itu dimuka Baginda Shollallahu alaihi wassallam,  kata Malaikat ini: “Wahai Rasulullah, saya bersiap sedia untuk menjalankan perintah Tuan. Kalau dikehendaki, saya sanggup menyebabkan gunung-gunung yang berada sebelah menyebelah di kota ini berbenturan sehingga penduduk-penduduk dikedua-dua belah mati tertindih. Kalau tidak, Tuan perintahkan apa saja hukuman yang selayaknya diterima oleh orang-orang ini.”
Namun apa jawab Rasulullahu Shollallahu alaihi wassallam mendengar janji-janji Malaikat itu yang sesuai dengan nafsu amarah ini? Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wassallam yang penuh dengan sifat rahim dan belas kasihan ini tidak mengiakan tetapi berkata:”Walaupun orang-orang ini tidak menerima Islam, saya harap dengan kehendak Allah s.w.t., keturunan-keturunan mereka, pada satu masa nanti, akan menyembah Allah s.w.t.. dan berbakti kepadaNya.”
8.    Lembut terhadap orang ahli maksiat
Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dan di dalamnya disebutkan:
“Ketika kami bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tiba-tiba datang seseorang dan berkata: “Ya Rasulullah, celaka aku!”
Beliau berkata: “Ada apa dengan kamu?”
Ia berkata: “Aku menyetubuhi istriku, sedang aku dalam keadaan berpuasa.”
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apakah kamu memiliki budak yang bisa kamu merdekakan?”
Ia menjawab: “Tidak.”
Beliau bersabda: “Apakah kamu mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?”
Ia menjawab: “Tidak.” Beliau bersabda: “Apakah kamu bisa memberi makan enam puluh orang miskin?”
Sekali lagi ia menjawab: “Tidak.”
Lalu diamlah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan ketika kami masih berada dalam keadaan hening (terdiam), didatangkanlah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebuah keranjang yang berisi kurma. Beliau bersabda: “Mana orang yang bertanya tadi?” Ia berkata: “Saya.” Beliau bersabda: “Ambillah ini dan sedekahkanlah dengannya.” Orang tersebut berkata: “Apakah ada orang yang lebih fakir dariku ya Rasulullah? Demi Allah tidak ada di antara dua kampung ini rumah yang lebih fakir dari rumahku.” Tertawalah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sampai nampak gigi taringnya, kemudian beliau bersabda: “Berikan ini kepada keluargamu.”
9.    Lembut terhadap kesabaran dan kesusahan
Pada tahun kesepuluh kenabian, istri Rasulullah Shollallahu alaihi wassallam, Khadijah binti Khuwailid Radhiyallahu anha, dan pamannya, Abu Thlaib, wafat. Berkata Ibnu Sa’d dalam Thabaqat-nya: Selisih waktu antara kematian Khadijah dan kematian Abu Thalib hanya satu bulan lima hari.
Khadijah Radhiyallahu anha sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hisyam adalah menteri kebenaran untuk Islam. Pada saat-saat Rasulullah Shollallahu alaihi wassallam menghadapi masalah-masalah berat, ia-lah yang selalu menghibur dan membesarkan hatinya. Akan halnya Abu Thalib, dia telah memberikan dukungan kepada Rasulullah  Shollallahu alaihi wassallam dalam menghadapi kaumnya.
Berkata Ibnu Hisyam: Setelah Abu Thalib meninggal, kaum kafir Quraisy bertambah leluasa melancarkan penyiksaan kepada Rasulullah Shollallahu alaihi wassallam, sampai orang awam Quraisy pun berani melemparkan kotoran ke atas kepala Rasulullah Shollallahu alaihi wassallam. Sehingga pernah beliau pulang ke rumah berlumuran tanah. Melihat ini, salah seorang putri beliau bangkit dan membersihkan kotoran dari atas kepalanya sambil menangis. Tetapi Rasulullah Shollallahu alaihi wassallam, berkata kepadanya, “Janganlah engkau menangis wahai anakku, sesungguhnya Allah akan menolong bapakmu.“
10. Lembut terhadap Makhluq Alloh
“Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala telah mewajibkan untuk berbuat baik atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik. Jika kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik. Dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya (ketika hendak menyembelih), dan menyenangkan sembelihannya.” (HR. Muslim)
Itulah sepuluh sikap lemah lembut Rasul Shollallahu alaihi wassallam dalam kehidupan, jika kita melakukan nya karena mengikuti Rasul Shollallahu alaihi wassallam maka sikap lemah lembut kita bernilai ibadah. Setelah mengetahui ilmu dan dalil nya, tidak ada alasan bagi tiap muslim untuk tidak bersikap lemah lembut.

Selengkapnya...

IDENTIFIKASI AJARAN ALIRAN SESAT MENURUT ISLAM


 Oleh Ali Wafa Abu Sulthon 



Ajaran sesat dalam bahasa Inggris: Heresy atau kadangkala ditulis dalam bahasa arab sebagai bid’ah بدعة yang secara harafiah berarti memulai, menurut saya pribadi adalah “pandangan atau teori mengenai keagamaan yang dianggap berlawanan atau bertentangan dengan ajaran agama yang dikatakan berhubungan dengan ajaran sesat tersebut.”. Dalam prakteknya selama ini terutama di indonesia, banyak sekali ajaran sesat yang berkembang dan tumbuh diantara masyarakat ind0nesia. Kebanyakan dari pengikutnya berasal dari kalangan menengah ke bawah yang tergiur masuk dalam suatu aliran sesat karena di iming-imingi kekayaan dan  kesejahteraan yang mereka pikir tidak dapat mereka dapatkan dari agama yang mereka anut selama hidup mereka.
Dalam keadaan tertekan beban ekonomi, tentu saja iman mereka dapat melemah dan tidak menutup kemungkinan mereka akan berpindah keyakinan hanya dengan di iming-imingi kekayaan semu yang belum tentu mereka bisa dapatkan. Masalah aliran sesat ini masuk ke dalam daftar masalah sosial yang cukup rumit mengingat ini adalah kemauan individunya sendiri yang dengan sadar memasuki aliran tersebut. Melihat sifat dasar orang indonesia yang mudah  terpengaruh ajakan yang menggiurkan, bukan tidak mungkin bahwa ajaran-ajaran sesat tersebut dapat berkembang pesat di indonesia.

Sebagai indikasi awal yang selayaknya menimbulkan kecurigaan terhadap satu paham atau pengajian bisa melalui tanda-tanda  pada aliran – aliran sesat adalah sebagai berikut :
  • Pengajian dilaksanakan secara rahasia-rahasia, tertutup kepada selain jamaahnya. Sebagiannya melakukan pengajian tengah malam sampai subuh dan tempatnya pun sangat terisolir.
قال عمر بن عبد العزيز ( إذا رأيت قوما يتناجون في دينهم بشيء دون العامة فاعلم أنهم على تأسيس ضلالة )
  • Gurunya tidak dikenal sebagai ahli Agama, tidak pernah menekuni ilmu agama, dan tidak dikenal sebagai orang yang rajin beribadah, tetapi tiba-tiba menjadi pengajar Agama.
  • Adanya bai’at atau mitsaq untuk taat pada guru atau pimpinan pengajian. Bahkan, ada janji yang harus ditandatangani oleh anggota pengajian tersebut.
  • Cara ibadah yang diajarkan aneh dan tidak lazim.
  • Adanya tebusan dosa dengan sejumlah uang yang diserahkan kepada guru atau pimpinan jamaah. Kadang-kadang, pengajian sesat ini mengharuskan adanya sedekah lebih dahulu sebelum berkonsukltasi dengannya.
  • Adanya penyerahan sejumlah uang  dan orang yang menyerahkannya pasti masuk sorga. Adanya sumbangan yang tidak lazim sebagaimana layaknya sumbangan sebuah pengajian. Misalnya, 10% atau 5% dari penghasilan harus diserahkan kepada guru atau pimpinan pengajian.
  • Pengajiannya tidak mempunyai rujukan yang jelas, hanya penafsiran-penafsiran gurunya saja.
  • Pengajiannya tidak memakai Hadis Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Sumber ajaran hanya Al-Quran dengan penafsiran dan pemahaman guru yang ditetapkan oleh pengajian dan tidak boleh belajar kepada ustadz lain.

Majelis Ulama Indonesia
Adapun MUI Pusat maka menetapkan dan mengumumkan Pedoman Identifikasi Aliran Sesat pada tanggal 6 Nopember 2007.
Dalam pedoman ini dinyatakan: Suatu faham atau aliran dinyatakan sesat apabila memenuhi salah satu dan kriteria berikut :
  1. Mengingkari salah satu rukun iman yang 6 (enam) yakni beriman kepada Allah, kepada Malaikat-Nya kepada kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-Rasul-Nya, kepada hari Akhirat, kepada Qadla dan Qadar, dan rukun Islam yang 5 (lima) yakni mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, menunaikan ibadah haji.
  2. Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan dalil syar’i (Al-Qur`an dan as-Sunnah),
  3. Meyakini turunnya wahyu setelah Al-Quran,
  4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al-Quran,
  5. Melakukan penafsiran Al-Quran yang tidak berdasarkan kaedah-kaedah tafsir,
  6. Mengingkari kedudukan Hadis Nabi sebagai sumber ajaran Islam,
  7. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul,
  8. Mengingkari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai Nabi dan Rasul terakhir,
  9. Mengubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariat, seperti haji tidak ke Baitullah, shalat fardu tidak lima waktu,
  10. Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil syar’i, seperti mengakafirkan muslim hanya karena bukan kelompoknya.
Begitu jelasnya kriteria ini, namun masih ada saja yang berusaha memanfaatkan kebodohan masyarakat dengan mengaburkannya dan mengganti kriteria ini dengan kriteria yang justru malah sesat. Misalnya ada yang mengatakan kepada masyarakat bahkan di forum ilmiah bahwa kriteria faham dan aliran sesat atau sempalan adalah faham atau aliran yang menyimpang dari ordo-ordo keagamaan yang ada di masyarakat. Jika MUI menjadikan Islam (al-Qur`an dan Sunnah Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam) sebagai mainstream dan yang menyimpang disebut sesat, maka orang ini menjadikan tradisi keagamaan masyarakat sebagai ukuran sesat dan tidaknya. Oleh karena itu harus waspada dari orang yang jahil atau yang ingin merusak.
Selain merusak akidah, memecah belah Agama, dan mengundang murka Allah di dunia dan akhirat, aliran-aliran ini merusak tatanan sosial, merusak hubungan keluarga, merusak persatuan umat, merusak cara berpikir masyarakat dan prilaku masyarakat. Bahkan ada yang membahayakan Negara.
Para ulama umumnya dan MUI khususnya telah banyak menghabiskan tenaga, waktu, pikiran, dan bahkan dana untuk meluruskan dan mengatasi masalah ini. Sehubungan dengan mudarat yang ditimbulkan aliran dan paham sesat ini, pemerintah umumnya, dan Presiden SBY khususnya telah menyatakan dukungannya terhadap fatwa-fatwa MUI dan menyatakan bahwa fatwa Agama hanya bisa dikeluarkan oleh MUI Karena itu, tanggung jawab MUI khususnya dan tanggung jawab para ulama dan dai umumnya semakin besar dalam masalah ini. Jika selama ini, MUI dan para ulama mengurusi dan mengeluarkan fatwa terhadap berbagai aliran sesat berdasarkan tanggung jawab sebagai ulama memelihara dan menjaga kesucian agama serta memelihara akidah umat, maka ke depan, MUI dan para ulama mengurusi aliran dan paham sesat juga menjadi tanggung jawab membangun bangsa dan menindaklanjuti harapan pemerintah.
KRETERIA  ALIRAN SESAT MENURUT PARA ULAMA’
Syekh Shaleh al-Fauzan menjelaskan  dalam risalah Lamhah ‘Anil Firaq al-Dhallah.
 akar aliran sesat secara berurutan adalah
1. Qadariyyah (nufat)
  • Ingkat taqdir rukun iman ke-6 (berhadapan dengan Jabariyyah: hamba itu majbur dalam perbuatannya tanpa ada ikhtiyar)
  • Qadariyyah pecah menjadi banyak
2. Khawarij
  • Khuruj ‘ala ulil amri adalah agama
  • Takfir sahabat
  • Takfir pelaku dosa besar
  • Pelaku dosa besar kekal di neraka
  • Khawarij pecah menjadi banyak (Haruriyyah, Azariqah, Ibadhiyyah, Najdat, Shafaroyyah dll)
3. Syiah
  • Ali washi dan khalifah Rasulillah
  • Khulafa` rasyidin zhalim mengghashab khilafah
  • Ghuluw dalam imam ahlul bait hingga diberi hak tasyri’ dan menasakh hukum
  • Membangun kuburan imam dan melakukan thawaf serta nadzar dan istighatsah kepada yang dikubur disana
  • Meyakini mushhaf Usman ini qur`ab yang muharraf
  • Pecah menjadi banyak (Zaidiyyah, Rafidhah, Ismailiyyah, Fathimiyyash, qaramithah dll)
فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ.

4. Jahmiyyah
  • Jahm ibn Shafwan, dari Ja’d, dari, Thaluth, dari Labid Ibn al-a’sham al-Yahudi)
  • Mengingkari nama dan sifat Allah, karena jika menetapkan maka itu syirik, berarti tuhan itu banyak (tajahhum dalam asma sifat).
فلا يلزم من تعدد الأسماء والصفات تعدد الآلهة ، ولهذا لما قال المشركون من قبل لما سمعوا النبي – صلى الله عليه وسلم – يقول : ( يا رحمن ، يا رحيم ) . قالوا : هذا يزعم أنه يعبد إلهًا واحدًا ، وهو يدعو آلهةً متعددةً ، فأنزل الله – سبحانه وتعالى – قوله : ( قُلِ ادْعُوا اللهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى ) . [ الإسراء : 110 .

  • Jabr dalam takdir
  • Irja` dalam iman
  • Ditambah: Khalqul qur`an
قال ابن القيم : ( جِيْمٌ وجِيْمٌ ثُمَّ جِيْمٌ مَعْهُمَا ... مَقْرُونَةً مَعْ أَحْرُفٍ بِوِزَانِ ... جَبْرٌ وإِرْجَاءٌ وَجِيْمُ تَجَهُّمٍ ... فَتَأَمَّلِ المجمُوعَ في الْمِيْزَانِ ... فَاحْكُمْ بِطالِعِها لِمَنْ حَصُلَتْ ... بخلاصِـهِ مِنْ رِبْقَةِ الإيمانِ.

- Maka Syekh Fauzan berkata:
يعني : جمعوا بين " جبر " و " تجهُّم " و " إِرجاءٍ " ، ثلاث جيمات ، والجيم الرابعة جيم جهنم .

  • Kemudian muncul dari padanya Mu'tazilah, lalu Asy'ariyyah dan Maturidiyyah.

5. Mu'tazilah
  • Menetapkan nama Allah mengingkari sifat Allah
  • Pelaku dosa besar tidak mukmin tidak kafir
يا سبحان الله ! هل يعقل أن الإنسان لا يكون مؤمنًا ولا كافرًا !؟
والله - تعالى - يقول : ( هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ فَمِنْكُمْ كَافِرٌ وَمِنْكُمْ مُؤْمِنٌ ) . ما قال : ومنكم من هو بالمنزلة بين المنزلتين . لكن هل هؤلاء يفقهون !؟

  • Pelaku dosa besar kekal di neraka

6. Asya'irah
  • Nisbat kepada imam Abul Hasan al-Asy'ari yang tadinya mu'tazilah, kemudian taubat mengikuti kepada sunnah mengikuti jejak Abdullah ibn Said ibn Kullab (Kullabiyah) yaitu menetapkan 7 sifat saja dan menolak yang lain karena akal tidak menunjukkan kepadanya:
"العلم"، و "القدرة"، و "الإرادة"، و"الحياة"، و"السمع"، و"البصر"،و"الكلام -
  • Kemudian Imam abul Hasan dikaruniai hidayah oleh Allah untuk mengikuti Imam Ahmad Radhiallahu ‘Anhu (madzhab ahli hadits). Dia berkata (dalam al-Ibanah 'an Ushul al-Diyanah dan Maqalat al-Islamiyyin wakhtilaf al-Mushallin) bahwa dia mengikuti Imam Ahmad dan ahli hadits meskipun masih ada sisa mukhalafat. Dia berkata:
( أنا أقول بما يقول به إمام أهلِ السنة والجماعة أحمد بن حنبل : إن الله استوى على العرش ، وإن له يدًا ، وإن له وجهًا )
  • Akan tetapi banyak pengikutnya masih mengikuti madzhab Kullabiyyah; madzhab awal imam Asy’ari yang sangat terkenal. Adapun setelah rujuknya imam Asy’ari ke ahlussunnah ahli hadits maka menisbatkan madzhab ini ke beliau adalah satu kezhaliman.
Oleh karena itu saya menulis buku: abul Hasan al-Asy’ari imam yang terzhalimi.
هذه – تقريبًا – أصول الفرق على الترتيب :
أولاً :”القدرية ثم :”الشيعة ثم:”الخوارج ثم : “الجهمية .
هذه أصول الفرق . وتفرقت بعدها فرق كثيرة لا يحصيها إلا الله ، وصنفت في هذا كتب ، منها :
• كتاب : ” الفَرْق بين الفِرَق ” للبغدادي .
• كتاب : ” المِلل والنِّحَل ” لمحمد بن عبد الكريم الشهرستاني .
• كتاب : ” الفِصَل في المِلل والنِّحَل ” لابن حزم .
• كتاب : ” مقالات الإسلاميين واختلاف المصلين ” لأبي الحسن الأشعري .



            Daftar aliran sesat / sempalan di indonesia.
Berikut ini aliran sesat, 14 yang pertama adalah putusan Mui sejak 1971 hingga 2007, kemudian kita lengkapi dengan tulisan bapak Amin Djamaluddin ketua LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam) yang juga anggota Komisi Pengkajian dan Pengembangan di MUI (Majelis Ulama Indonesia) hingga no. 25, selebihnya adalah dari sumber lain..
  1. Syiah
    Majelis Ulama Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional bulan Jumadil Akhir 1404 H./Maret 1984 merekomendasikan tentang faham Syi’ ah
    sebagai berikut :
    Faham Syi’ah sebagai salah satu faham yang terdapat dalam dunia Islam mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan mazhab Sunni (Ahlus Sunnah Wal Jamm’ah) yang dianut oleh Umat Islam Indonesia. Perbedaan itu diantaranya:
    • Syi’ah menolak hadis yang tidak diriwayatkan oleh Ahlu Bait, sedangkan ahlu Sunnah wal Jama’ah tidak membeda-bedakan asalkan hadits itu memenuhi syarat ilmu mustalah hadis.
    • Syi’ah memandang “Imam” itu ma ‘sum (orang suci), sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah memandangnya sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekhilafan (kesalahan).
    • Syi’ah tidak mengakui Ijma’ tanpa adanya “Imam”, sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ ah mengakui Ijma’ tanpa mensyaratkan ikut sertanya “Imam”.
    • Syi’ah memandang bahwa menegakkan kepemimpinan/pemerintahan (imamah) adalah termasuk rukun agama, sedangkan Sunni (Ahlus Sunnah wal Jama’ah) memandang dari segi kemaslahatan umum dengan tujuan keimamahan adalah untuk menjamin dan melindungi da’wah dan kepentingan ummat.
    • Syi’ah pada umumnya tidak mengakui kekhalifahan Abu Bakar as-Siddiq, Umar Ibnul Khatab, dan Usman bin Affan, sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengakui keempat Khulafa’ Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali bin Abi Thalib).
    • Mengingat perbedaan-perbedaan pokok antara Syi’ah dan Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti tersebut di atas, terutama mengenai perbedaan tentang “Imamah” (Pemerintahan)”, Majelis Ulama Indonesia menghimbau kepada ummat Islam Indonesia yang berfaham Ahlus Sunnah wal Jama’ah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya faham yang didasarkan atas ajaran Syi’ah.[17]

  1. Ahmadiyyah Qadyaniyyah
    • Pendiri : Mirza Ghulam Ahmad
    • Aktif : Sejak 1889 di Pakistan, masuk Indonesia 1924.
    • Menganggap Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi.
    • Ditetapkan sebagai Jama’ah di luar Islam dalam Munas II 1980, Munas VII 2005

  1. Islam Jamaah
    • Pendiri : Nur Hasan Ubaidah
    • Aktif : 1970-an
    • Dilarang pemerintah pada 1971
    • Aliran ini berubah nama menjadi Lemkari dan Lembaga Dakwah Islamiyah Indonesia (LDII) pada 1991
    • Menganggap musyrik umat di luar Islam Jamaah
    • Pakaian dan tubuh yang tersentuh umat lain harus disucikan.
    • Tidak mau shalat bersama umat di luar kelompok

  1. Darul Arqam
    Fatwa MUI tahun 1994 mendukung sepenuhnya Keputusan MUI Daerah Istimewa Aceh, MUI tingkat I Sumsel, MUI tingkat I Riau diperkuat dalam silaturrahim Nasional di Pekan Baru 1994 yang intinya Darul Arqam adalah ajaran yang menyimpang dari aqidah Islam.
  2. Aliran Yang Menolak Sunnah / Hadits Rasul
    Fatwa tahun 1983 menyatakan aliran ini adalah sesat dan menyesatkan dan berada di luar Agama Islam.
  3. Jama’ah Khalifah Dan Baiat
    Fatwa 1987 menyatakan bahwa di kalangan umat Islam ada keyakinan dan pemahaman agak menyimpang, seperti wajib hukumnya baiat kepada Imam Jamaah Muslimin Hizbullah.
  4. Pendangkalan Agama Dan Penyalahguanaan Dalil
    Fatwa tahun 1980, setiap usaha pendangkalan agama dan penyalahgunaan dalil-dalil adalah merusak kemurnian dan kemantapan hidup beragama. Oleh akrena itu MUI bertekad menanganinya secara serius dan terus menerus.
  5. Malaikat Jibril Mendampingi Manusia
    Fatwa tahun 1997 : MEMUTUSKAN
    Memfatwakan :

    Doa Keyakinan atau akidah tentang malaikat, termasuk malaikat Jibril, baik mengenai sifat dan tugasnya harus didasarkan pada BIDANG AQIDAH DAN ALIRAN KEAGAMAAN HIMPUNAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA 75 keterangan atau penjelasan dari wahyu (Al-Qur’an dan Hadis). Tidak ada satupun ayat maupun hadis yang menyatakan bahwa malaikat Jibril masih diberi tugas oleh Allah untuk menurunkan ajaran kepada umat manusia, baik ajaran baru atau ajaran yang bersifat penjelasan terhadap ajaran agama yang telah ada. Hal ini karena ajaran Allah telah sempurna. Pengakuan seseorang bahwa dirinya didampingi dan mendapat ajaran keagamaan dari malaiakt Jibril bertentangan dengan Al-Qur’an. Oleh karena itu, pengakuan itu dipandang sesat dan menyesatkan.
    Menghimbau kepada :
    1. Ibu Lia Aminudin (dan jama’ahnya), dan orang lain yang memiliki keyakinan serupa, yakni keyakinan bahwa dirinya mendapat ajaran agama dari malaikat Jibril, agar kembali dan mendalami ajaran Islam, terutama dalam bidang akidah, dengan memahami dan mempelajari al-Qur’an dan hadis kepada ulama, dan menurut kaidah-kaidah yang telah dirumuskan dan diakui kebenarannya oleh para ulama sebagai pedoman dalam mempelajari Al-Qur’an dan hadis.
    2. Masyarakat umat Islam agar berhati-hati dan tidak mengikuti akidah yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits.
    3. Majelis Ulama Indonesia bersedia memberikan bimbingan dan pengarahan kepada Ibu Lia Aminudin dan jama’ahnya, serta orang lain yang memiliki keyakinan serupa.
    4. Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya[18].
  1. Al-Qiyadah Al-Islamiyah
    • Pemimpin : Ahmad Mushaddeq
    • Aktif: Sejak 2001
    • Fatwa sesat MUI: 2007
    • Tidak menjalankan rukun Islam: salat sekali sehari hanya malam hari, tidak wajib puasa, zakat, haji
    • Menganggap musyrik orang di luar Al-Qiyadah
    • Punya rasul baru : Ahmad Mushaddeq bergelar Almasih Almaw’ud
    • Syahadat baru : Ashadu ala Illa Ha Ilallah, Wa asyhadu anna Almasih Almaw’ud Rasulullah
  1. Shalawat Wahidiyyah
    Fatwa MUI Kab. Tasikmalaya, Jabar 2007 menyatakan bahwa paham yang mengkultuskan secara bewrlebihan pendiri shalawat Wahidiyyah sehingga merusak aqidah[19]. “Hasil pembahasan serta kajian yang dilakukan oleh Komisi Fatwa MUI
    Kab. Tasikmalaya, menyatakan aliran atau paham Wahidiyah, adalah sesat
    serta menyesatkan,” kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI Kab. Tasikmalaya,
    K.H. Dudung Abd. Salam, kepada pers, Rabu (30/5), di kantor MUI
    Tasikmalaya.
  2. Tarekat Babur Ridha
    Fatwa MUI Sumut 2007 menfatwakan sesatnya tarekat Babur Ridho pimpinan Hirzi Nuzlan yang mengaku menerima bisikan Jibril.
  3. Lembaga a Soul Training
    Fatwa MUI Sumut 2007 menilai sesat paham LST karena hanya menerima Al-Qur`an dan mencaci maki ulama sebagai penyebab kerusakan umat.
  4. Tarekat Tajul Khalwatiyyah Wassamaniyyah
    Fatwa MUI Manggarai NTT 2007 menilai tarekat ini sesat menyesatkan karena menyimpang dari Al-Quran dan sunnah seperti umur bisa dipanjangkan oleh tuan guru, yang tidak ikut kelompok mereka kafir dan teman setan, malaikat tidak mampu mencabut nyawa mereka.
  5. Pengajian Al-Haq
    Fatwa MUI Pematang Siantar mengelompkkan pengajian ini ke dalam golongan inkar sunnah Rasul.
  6. Ajaran Teguh Esa
  7. Aliran Pembaru Isa Bugis
  8. Gerakan Lembaga Kerasulan
  9. Tarekat Naqsyabandiyyah Prof Kadirun Yahya
  10. Salamullah (Komunitas Lia Eden)
    • Pemimpin : Lia Aminudin
    • Aktif: Sejak 1995
    • Fatwa sesat MUI: 1997
    • Lia mengaku bertemu Jibril, kemudian sebagai Bunda Maria, dan akhirnya sebagai Jibril
    • Mengangkat anaknya, Ahmad Mukti, sebagai Nabi Isa
    • Mempunyai kitab suci sendiri
  11. NII Ma’had Zaetun
  12. Ajaran Bijak Bestari
  13. Ajaran Faham Bahai
  14. Agama Millah ibrahim
  15. Tarekat Naqsyabandi Haqqani
  16. Sekularisme Pluralisme Dan Liberalisme
  17. Jemaah Ngaji Lelaku
    • Pemimpin : Yusman Roy
    • Aktif: Sejak 2005
    • Fatwa sesat MUI: 2005
    • Shalat dalam dua bahasa
  18. Negara Islam Indonesia
    • Fatwa sesat MUI: 2003
    • Mengganti shalat wajib dengan mencari anggota baru
    • Menghalalkan segala cara untuk bisa berinfak ke organisasi
    • Mengancam anggota yang mundur
  19. Al-Quran Suci
    • Fatwa sesat MUI: belum ada
    • Tidak mengakui Hadis
    • Tidak melakukan kewajiban dalam rukun Islam
    • Memisahkan jemaah dari keluarganya
  20. Ahmad Sayuti Sang Nabi Baru asal Bandung
  21. Ahmad Mushaddeq
  22. Jamaah An Nadzir
  23. Islam-Sejati
                                                              Maraji’:
Mengawal Aqidah Umat, Fatwa MUI Tentang Aliran-Aliran Sesat di Indonesia, Oleh MUI, terbitan Sekretaris MUI Jkt.
Majalah Mimbar Ulama, edisi 341 R. Awal 1429.
Bunga Rampai Kajian Islam, KH. Abdusshomad buchori (Ketua MUI Jatim), MUI Jatim, I/2009.
Kriteria Aliran Sesat dan Antisipasinya, Oleh DR.H. Ramli Abdul Wahid, MA (Ketua Komisi Dikbud dan Anggota Komisi Fatwa MUI Tk. I Sumut.)
Makalah Suburnya Aliran Sesat di Indonesia, Hartono Ahmad Jaiz
Nabi-Nabi Palsu dan Para Penyesat Umat, Hartono Ahmad Jaiz, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta 2008).
Capita Selekta; Aliran-aliran sempalan di Indonesia (1980-2010), M. Amin JDjamaluddin, LPPI, cet. 3. 2010.
The Wahid Institut, Edisi III/Thn. I/Oktober 2007
Selengkapnya...

Kewajiban Mengamalkan Sunnah

Translate

>